Alexander
the Great atau Iskandar Agung, seorang raja dari Macedonia, sewaktu ia
berkunjung ke India dan bertemu dengan seorang yogi yang hidup sangat sederhana
di bawah pohon. Sewaktu sang Raja bertanya apa yang dapat dilakukannya untuk
sang patapa, yogi itu menjawab dengan
lembut bahwa dirinya tidak memerlukan apa-apa dan berharap Raja dna bahawannya
meninggalkannya sendiri. Mendengar jawaban petapa itu, Raja tersinggung, dengan
ekspresi marah dan suara lantang ia berteriak,”tahukah kamu siapa orang yang
kamu hadapi ini?”
Dengan
tenag petapa yang duduk di atas dedaunan ini manjawab”ya, kamu adalah budak
dari budakku.”
“apa
maksud perkataanmu itu?” kata sang Raja dengan geram.
“saya
mempunya budak bernama kemarahan, iri hati, ketamakan, ketakutan, dan kamu
dikendalikan oleh budakku itu, maka dirimu tidak lebih dari sekadar budak dari
budakku.”
Semua
permasalahan di dunia ini tidak berada di luar, semuanya ada di dalam diri
kita. Kita dikendalikan oleh ego kita, oleh keserakahan dan ketakutan dalam
diri kita sendiri.
Kembali
saya ceritakan tentang akhir dari kisah hidup Iskandar Agung, saat ia ingin
menemui ibunya sebagai permintaan terakhir sebelum maut menjemputnya. Dalam
keadaan kritis sang raja berkata,”ambillah separuh dari kekayaanku jika kamu
dapat mengantarkanku ke tempat ibu-ku,” pada para dokter yang merawatnya.
Dokter
itu menjawab,”jangankan separuh, bahkan seluruh kekayaan Baginda berikan kepada
hamba, hamba tidak mampu menambah satupun tarikan nafas.”
Air
mata berlinang di pipi sang Raja, sambil berkata,” seandainya saya tahu begitu
berarganya satu tarikan nafas ini maka saya tidak akan sia-siakan hanya untuk
mengejar kekuasaan.”
Kemudian
sang Raja berpesan, bahwa nanti sewaktu diarak dalam peti mati menuju
peristirahatannya yang terakhir, dia minta agar tangannya dikeluarkan sehingga
setiap orang dapat melihat bahwa Alexander Agung yang menguasai wilayah
terbesar di sepanjang sejarah harus berpulang dengan tangan kosong.
Kelahiran
dan kematian adalah awal dan akhir, tetapi yang penting adalah apa yang ada di
antaranya.
Thanks Happiness Inside By
Vashdev, Gobin, Happiness Inside, Noura
Books, Jakarta Selatan:2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar